1.HUKUM KEPLER
Karya Kepler sebagian dihasilkan dari data-data hasil pengamatan
yang dikumpulkan Ticho Brahe mengenai posisi planet-planet dalam geraknya di
luar angkasa. Hukum ini telah dicetuskan paman Kepler setengah abad sebelum
eyang Newton mengajukan ketiga Hukum-nya tentang gerak dan hukum gravitasi
universal. Di antara hasil karya Kepler, terdapat tiga penemuan yang sekarang kita kenal sebagai Hukum Kepler mengenai gerak
planet
.
.
A.
Hukum I Kepler
![Description: hukum-kepler-01](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image002.jpg)
Kepler tidak
mengetahui alasan mengapa planet bergerak dengan cara demikian. Ketika mulai
tertarik dengan gerak planet-planet, Newton menemukan bahwa ternyata
hukum-hukum paman Kepler ini bisa diturunkan secara matematis dari hukum
gravitasi universal dan hukum gerak Newton. Newton juga menunjukkan bahwa di
antara kemungkinan yang masuk akal mengenai hukum gravitasi, hanya satu yang
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang konsisten dengan Hukum Kepler.
![Description: hukum-kepler-02](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image004.jpg)
F1
dan F2 adalah titik Fokus. Matahari berada pada F1 dan
planet berada pada P. Tidak ada benda langit lainnya pada F2. Total
jarak dari F1 ke P dan F2 ke P sama untuk semua titik
dalam kurva elips. Jarak pusat elips (O) dan titik fokus (F1 dan F2)
adalah ea, di mana e merupakan angka tak berdimensi yang besarnya berkisar
antara 0 sampai 1, disebut juga eksentrisitas. Jika e = 0 maka
elips berubah menjadi lingkaran. Kenyataanya, orbit planet berbentuk elips
alias mendekati lingkaran. Dengan demikian besar eksentrisitas tidak pernah
bernilai nol. Nilai e untuk orbit planet bumi adalah 0,017. Perihelion
merupakan titik yang terdekat dengan matahari, sedangakan titik terjauh adalah
aphelion.
Pada Persamaan Hukum Gravitasi Newton, kita pelajari bahwa gaya
tarik gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (1/r2), di
mana hal ini hanya bisa terjadi pada orbit yang berbentuk elips atau lingkaran
saja.
B.
Hukum II Kepler
“Luas
daerah yang disapu oleh garis antara matahari dengan planet adalah sama untuk
setiap periode waktu yang sama.”
![Description: hukum-kepler-05](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image006.jpg)
![Description: hukum-kepler-06](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image008.jpg)
![Description: hukum-kepler-07](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image009.jpg)
![Description: hukum-kepler-08](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image010.jpg)
![Description: hukum-kepler-09](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image012.jpg)
![Description: hukum-kepler-10](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image013.jpg)
C.
Hukum III Kepler
“Kuadrat waktu yang diperlukan
oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit sebanding dengan pangkat tiga
jarak rata-rata planet-planet tersebut dari matahari.”
Jika T1
dan T2 menyatakan periode dua planet, dan r1 dan r2
menyatakan jarak rata-rata mereka dari matahari, maka
![Description: hukum-kepler-11](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image014.jpg)
![Description: hukum-kepler-12-data-planet](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image015.jpg)
Newton menunjukkan bahwa Hukum III Kepler juga bisa diturunkan secara
matematis dari Hukum Gravitasi Universal dan Hukum Newton tentang gerak dan
gerak melingkar. Sekarang mari kita tinjau Hukum III Kepler menggunakan
pendekatan Newton.
2.HUKUM GRAVITASI NEWTON
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik
yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi adalah
kekuatan yang membuat suatu benda selalu bergerak jatuh ke bawah. Dengan tiga
prinsip dasar dari hukum pergerakan, Newton dapat menjelaskan dan membuktikan
bahwa planet beredar mengelilingi matahari dalam orbit yang berbentuk oval dan
tidak bulat penuh. Kemudian Newton menggunakan tiga prinsip dasar pergerakan
yang sekarang di kenal sebagai Hukum Newton untuk menjelaskan bagaimana
benda bergerak.
Saat ini banyak kisah yang menceritakan bahwa Newton mendapatkan
rumus tentang teori gravitasi dan sebuah apel yang jatuh dari pohon. Di kisahkan
bahwa suatu hari Newton duduk dan belajar di bawah pohon apel dan saat itu
sebuah apel jatuh dari pohon tersebut. Dengan mengamati apel yang jatuh, Newton
mengambil kesimpulan bahwa ada sesuatu kekuatan yang menarik apel tersebut
jatuh kebawah, dan kekuatan itu yang kita kenal sekarang dengan nama gravitasi.
Hukum gravitasi Newton mempotulatkan
“ Bahwa tiap benda mengadakan gaya tarik pada tiap benda lain
yang sebanding dengan massa kedua benda itu dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak pisah antara mereka.”
![]() |
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image019.gif)
Gaya gravitasi pada massa m di permukaan bumi :
![]() |
Contoh soal
Hitunglah gaya tarik 2 bola ,masing masing bermassa 1 kg,bila pusat
pusatnya berjarak pisah 10cm?
Penyelesaian
Diket: m1 = m2 = 1kg
R = 10 cm = 0,1
Ditanya F....?
Jawab :
F = ![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image023.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image023.gif)
= ![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image025.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image025.gif)
=6,67 x 10-9
3. PENGUKURAN GRAVITASI UNIVERSAL
Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun
hukum gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup
akurat dalam kebanyakan kasus.
Sebagai contoh, bumi
yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat
besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup,
dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda
yang ada di luar angkasa, seperti bulan,
meteor,
dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit
buatan manusia.
Hukum gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut:
Setiap massa titik menarik semua massa
titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik.
Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut
F :
gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut (N)
G :
konstanta gravitasi (6,67
× 10−11 N m2 kg−2)
m1 : besar massa titik pertama
(kg)
m2 : besar massa titik kedua (kg)
r :
jarak antara kedua massa titik (m)
Catatan:
1)
F12 adalah gaya gravitasi yang
dialami oleh benda m1 yang dikerjakan oleh m2. F12 merupakan gaya aksi dan F21
adalah gaya reaksi, jadi F12 adalah gaya yang gravitasi yang bekerja pada benda
berbeda, mempunyai besar yang sama dan berlawanan arah
2)
Benda dianggap berbentuk bola
homogen atau berupa titik materi sehingga r yang digunakan adalah jarak pisah
antarkedua benda atau jarak antara pusat suatu benda dengan pusat benda lain.
3)
Garis kerja gaya gravitasi
terletak pada garis hubung yang menghubungkan pusat benda pertama dengan kedua
4)
Tetapan gravitasi G, ditentukan
secara eksperimen oleh banyak ahli, dimulai pada tahun 1798 oleh Henry
Cavendish
4.
PENGUKURAN
KONSTANTA G GRAVITASI UNIVERSAL
Untuk menentukan
nilai G maka kita perlu mengukur gaya tarikan diantara dua massa yang diketahui.
Pengukuran pertama dilakukan oleh Lord Cavendish, 1798. Kemudian diperbaiki
oleh poynting dan boys di abad ke XIX.
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image030.gif)
Kostanta G dapat ditentukan dengan metode penyimpangan maksimal.
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image032.gif)
Misalkan bola-bola kecil yang masing-masing mempunyai
massa sebesar 10 gram dan misalkan tongkat ringan mempunyai panjang 50 cm.
Perioda osilasi [puntir dari sistem sebesar 769 detik. Kemudian dua bola besar
yang tetap yang masing-masing mempunyai massa sebesar 10 kg ditempatkan didekat masing-masing bola yang
digantungkan sehingga menghasilkan puntiran maksimum . Penyimpangan sudut dari tokngkat yang
digantungkan adalah 3,69 x 10-3
rad dan jarak diantara titik-titik pusat bola besar dan bola kecil
adalah 10 cm. Hitunglah konstanta gravitasi universal G.
Perioda osilasi puntir adalah:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image034.gif)
Untuk halter tegar, jika kita mengabaikan kontribusi dari tongkat
ringan,
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image036.gif)
= (10 gram)(25 cm)2 + (10 Gram)(25 cm)2
atau
= 1,25 x 10-3 kg.m2
Denagn T = 769 detik, maka dapat
diperoleh konstanta puntir k sebagai berikut:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image038.gif)
= 8,34 x 10 -8 kg.m2/s2
Hubungan diantara momen kakas
yang dipakaikan dan sudut puntir adalah
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image040.gif)
Nilai k dan nilai
pada penyimpangajn maksimum.
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image042.gif)
Momen kakas berasal dari gaya-gaya gravitasi yang dikerahkan
oleh bola-bola besar pada bola-bola kecil. Momen kakas akan mempunyai nilai
maksimum untuk suatu jarak pemisah yang diberikan bila garis yang menghubungkan
titik titik pusat bola bola adalah tegak lurus pada tongkat .Gaya pada setiap
bola kecil adalah
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image044.gif)
dan lengan momen untuk setiap gaya adalah setengah dari panjang
tongkat (
.maka,
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image046.gif)
momen kakas = gaya x lengan momen.
atau
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image048.gif)
dengan menggabungkan hasil
maka kita mendapatkan =
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image050.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image052.gif)
G = 6,67 x 10-11 N.m2/kg2
Gaya gravitasi yang besar dikerahkan oleh bumi pada
semua benda di dekat permukaannya adalah disebabkan oleh massa bumi dari hukum
gravitasi universal dan nilai G yang dihitung dari eksperimen Cavendish.
Pengukuran G oleh Cavendish telah diulang oleh para pembuat eksperimen lain
dengan berbagai perbaikan. Dalam salah satu variasi, timbangan torsi digunakan
sebagai osilator, dan periode osilasi, yang tergantung pada gaya tarik
massa-massa yang berdekatan diukur. Dalam eksperimen lain, massa-massa yang
tarik menariok digerakkan maju mundur mengelilingi timbangan, torsi dalam
resonansi dengan osilasi dengan amplitudo getaran diukur. Pada cara lain, G
ditentukan dengan mengukur efek massa besar yang menarik salah satu massa dari
timbangan karena lengan yang sangat peka. Semua pengukuran G adalah sulit
karena tarikan gravitasi yang sangat lemah. Akibatnya, saat ini nilai G
diketahui hanya dengan ketidak akuratan
. walaupun G adalah satu konstanta fisika
pertama yang pernah diukur, namun rendah akurasinya.
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image054.gif)
CONTOH SOAL
Massa pada peralatan cavendis adalah m1= 10kg dan m2
= 10 g ,jarak pisah antara pusat pusatnya adalah 5cm,dan batang yang memisahkan
kedua massa yang kecil panjangnya 20 cm?
(A)
Berapakah gaya tarik antara massa yang
besar dan massa yang kecil
(B)
Berapa torsi yang harus diberikan oleh
gantungan untuk mengimbangi gaya gaya ini?
Penyelesaian
Diket : m1 = 10kg
m2 =
10g = 0,1 kg
r
= 5cm = 0,5m, d= 20 cm = 2 m
ditanya:
(a)
F....?
(b)
.....?
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image056.gif)
Jawab :
(a)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image058.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image058.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image060.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image062.gif)
= 26,68 x 10-11
= 26,68 x 10-10 N
(b)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image064.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image064.gif)
= 26,68 x 10-10 x 2
=
5,336 x 10-10 Nm
5. PERCEPATAN GRAVITASI
Percepatan gravitasi di permukaan bumi secara rata-rata
dikatakan ekivalen dengan 1 g yang didefinisikan bernilai 9,8
m/s2. Kenyataannya, nilai gravitasi (g) sedikit berubah dari satu titik
ke titik lain di permukaan bumi, dari kira-kira 9, 78 m/s2 sampai
9,82 m/s2. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut antara
lain:
1)
Bumi kita tidak benar-benar
bulat, percepatan gravitasi bergantung pada jaraknya dari pusat bumi (planet).
2)
Percepatan gravitasi tergantung
dari jaraknya terhadap permukaan bumi. Semakin tinggi sebuah benda dari
permukaan bumi, semakin kecil percepatan gravitasi.
3)
Percepatan gravitasi bergantung
pada planet tempat benda berada, di mana setiap planet, satelit atau benda
angkasa lainnya memiliki gravitasi yang berbeda
Nilai g dapat diukur
dengan berbagai metoda. Bentuk-bentuk paling sederhana misalnya dengan
menggunakan pegas atau bandul yang diketahui konstanta-konstanqtanya. Dengan melakukan pengukuran dapat ditentukan nilai percepatan
gravitasi di suatu tempat, yang umumnya berbeda dengan tempat lain.
Dalam bidang fisika bumi dikenal pula metoda gravitasi
yaitu suatu metoda pengukuran perbedaan percepatan gravitasi suatu tempat untuk
memperkirakan kandungan tanah yang berada di bawah titik pengukuran. Dengan cara
ini dapat diduga (bersama-sama dengan pemanfaatan metoda fisika bumi lainnya)
struktur dan juga unsur-unsur pembentuk lapisan tanah yang tersusun atas elemen
yang memiliki rapat massa yang berbeda-beda.
6. KUAT MEDAN GRAVITASI
Gaya gravitasi merupakan gaya
interaksi antara dua benda atau lebih tetapi benda benda tersebut tidak saling bersentuhan. Hal ini dikarenakan adanya suatu
medan gravitasi yang bekerja pada benda tersebut.
Medan dapat didefinisikan sebagai
daerah pengaruh dari suatu besaran fisis yang mengerjakan gaya pada entitas
yang sesuai bila entitas itu berada dalam daerah itu, dalam hal ini
entitas untuk gaya gravitasi adalah massa.
Sedangkan medan gravitasi didefinisikan
sebagai ruang di sekitar suatu benda bermassa m di mana benda bermassa
lainnya dalam ruang itu akan mengalami gaya gravitasi.
Medan gravitasi sering
digambarkan dengan garis-garis medan gravitasi yang merupakan garis
bersambungan yang selalu berarah menuju ke massa sumber medan gravitasi itu,
sehingga jika garis-garis medan gravitasi itu rapat menunjukkan makin besar
medan gravitasinya.
Besaran yang mewakili medan
gravitasi adalah kuat medan gravitasi (g) yang didefinisikan sebagai
gaya gravitasi per satuan massa pada suatu massa uji M. Kuat medan
gravitasi ini disebut juga dengan percepatan gravitasi.
Misalkan gaya gravitasi yang
dikerjakan oleh benda bermassa M pada benda bermassa m besarnya adalah:
Dari definisi kuat medan gravitasi (g)
didapatkan:
Seperti halnya gaya
gravitasi, kuat medan gravitasi suatu benda juga dapat dipengaruhi oleh
beberapa benda bermassa M sekaligus, dan perhitungannya juga sama yaitu dengan
menggunakan kaidah besaran vektor.
Perbandingan percepatan
gravitasi di suatu titik di atas permukaan bumi yang berjarak h (misalkan titik
B) dengan percepatan gravitasi di permukaan bumi (misalkan titik A) dapat
dihitung dengan :
Oleh karena rB = rA + h
(dimana r = jari-jari bumi) maka:
7. MASSA GRAVITASI DAN MASSA INERSIA
Pengalaman sehari-hari menunjukkan bahwa benda yang
lebih berat, untuk mengubah keadaan gerak lebih sulit.
Ini
berarti bahwa kualitas tarikan gravitasi objek tersebut semakin besar semakin
besar massa inersia, eksperimen menunjukkan bahwa massa gravitasi berbanding
lurus dengan massa inersia.
- Massa gravitasi adalah sifat benda yang bertanggung jawab terhadap gaya gravitasi yang dikerjakan pada benda lain.
·
Massa Inersia adalah sifat benda yang
merupakan ukuran resistensinya terhadap percepatan.
·
Simbol untuk keduanya sama yaitu m,
karena secara eksperimen, massa inersia gravitasi dan massa inersia adalah
sama.
Gaya gravitasi pada sebuah benda adalah
sebanding dengan massanya. Suatu konsekuensi penting dari kesebandingan ini
adalah bahwa kita dapat mengukur sebuah massa dengan mengukur gaya gravitasi
pada massa tersebut. Misal jika kita mencoba mendorong sebuah balok yang diam
pada sebuah permukkaan horizontal yang tanpa gesekan , maka butuh usaha untuk
mengerakan massa tersebut. Balok tersebut kelihatannya lamban dan cenderung
untuk tinggal diam atau jika balok tersebut bergerak maka balok tersebut
cenderung untuk tetap bergerak. Dalam hal ini gravitasi tidak berperan sama
sekali. Usaha yang sama akan dipperlukan untuk mempercepat balok tersebut
didalam ruang yang bebas gravitasi. Massa balok tersebutlah yang membuat sebuah
gaya yang mengubah geraknya. Massa ini adalah massa yang terdapat dalam massa
inersial F= m.a
Sekarang misalkan kita memnrlukan usaha untuk memegang balok
tersebut didalam udara dan dipegang diam
diatas bumi. Jika kita tidak menompangnya , maka balok tersebut akan jatuh ke
bumi dengan gerak yang dipercepat. Gaya yang diperlukan untuk menahan balok tersebut adalah sama besarnya dengan gaya tarikan gravitasi diantara balok
tersebut dan bumi. Disini massa inersial tidak berperan sama
sekali dan hanya gravitasi yang berperan. Sehingga besar gaya tersebut
adalah:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image070.gif)
Dengan m’ adalah massa gravitasi balok
Apakah massa gravitasi
dan massa inersial besarnya sama..?
Misal : tinjaulah dua partikel A dan B yang mempunyai massa
gravitasi m’A dan m’B dan beraksi
partikel ketiga C yang mempunyai massa gravitasi m’ C. Misalkan partikel C tersebut berada pada jarak r yang sama dari
kedua partiel A dan B. Maka gravitasi yang dikerahkan pada C oleh A adalah :
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image072.gif)
Dan gaya gravitasi yang dikerahkan pada C oleh B adalah:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image074.gif)
Perbandingan gaya- gaya gravitasi pada A dan B adalah
perbandingan massa –massa gravitasinya,yaitu :
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image076.gif)
Misalkan benda ketiga adalah C adalah bumi, maka
dan
adalah berat benda A dan berat benda B, maka:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image078.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image080.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image082.gif)
Sehingga kita dapat disimpulkan bahwa
berat berbagai benda di tempat yang sama
pada bumi, adalah sebanding dengan massa gravitasinya.
Secara eksperimental kita dapatkan bahwa benda-benda yang
mempunyai massa-massa inersial yang berbeda semuanya jatuh dengan percepatan g yang sama yang berasal dari tarikan
gravitasi bumi. Tetapi tarikan gravitasi bumi pada benda-benda ini adalah berat
benda, sehingga dengan menggunakan hukum kedua mengenai gerak maka :
WA = mA.g
WB = mB.g
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image084.gif)
Dengan mudah dapat kita bayangkan bahwa massa gravitasi
dan massa inersia sebuah benda tidaklah sama. Misalkan dituliskan
untuk massa
gravitasi dan m untuk massa inersial, maka gaya yang dikerjakan oleh bumi pada
benda dari di dekat permukaannya adalah
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image086.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image088.gif)
Dengan
adalah massa gravitasi bumi. Jadi percepatan
jatuh bebas benda-benda di dekat permukaan bumi adalah.
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image090.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image092.gif)
Contoh
Soal
Berat sebuah benda standart yang didefinisikan sebagai benda
yang mempunyai massa yang tepat 1kg,diukur sama dengan 9,81N .dalam
laboratorium yang sama benda kedua beratnya 56,6N.
a.berapakah massa benda kedua?
b.apakah massa yang anda tentukan dibagian (a) massa gravitasi
atau massa inersia ?
penyelesaian
diket: m1=1kg
W1= 9,81N
W2= 56,6N
Ditanya m2=.......?
|
b. massa gravitasi
8.
ENERGI
POTENSIAL DAN ENERGI TOTAL GRAVITASI
Energi potensial yaitu
Energi yang berhubungan dengan posisi.sedangkan energi potensial gravitasin
adalah suatu besaran baru sebagai hasil kali antara gaya berat mg dengan
ketinggian y diatas titik pusat koordinat (U).
Sehingga:
U = mgy
Nilai awal energi potensial dinyatakan sebagai
U1= mgy1,sedangkan nilai akhirnya adalah U2 =
mgy2. Perubahan tenaga
potensial ∆U dari suatu system dimana di dalamnya beraksi sebuah gaya konservatif
(gravitasi). Sewaktu system tersebut berubah dari konfigurasi a ke konfigurasi
b, dapat ditulis sebagai:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image100.gif)
Dimana:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image102.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image104.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image106.gif)
Tenaga potensial system di dalam setiap konfigurasi b yang seberang
adalah
![Text Box: U_b= 〖-W〗_ab+ U_ae](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image109.gif)
Energy potensial gravitasi sebuah benda bermassa m pada jarak r dari
pusat bumi diberikan oleh
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image111.gif)
Dimana U=0 saat r =
. Dengan
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image113.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image115.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image117.gif)
Jika sebuah benda diberi energi kinetik awal dipermukaan bumi yang lebih besar
atau sama dengan
,
maka benda akan lepas dari bumi. Bila energi potensial gravitasi sama dengan 0 untuk jarak pisah benda-benda
tak terhingga, untuk system dua benda pada umumnya yang terdiri dari satu benda
bermassa m dan benda lain bermassa M. Perubahan energy potensial bila system
bergerak dari jarak pisah r1 ke jarak pisah r2 maka
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image119.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image121.gif)
Dengan r2 = r
, r1 =
,
maka
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image123.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image125.gif)
Jadi, dengan memilih U sama dengan nol pada r =
,
didapatkan
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image123.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image127.gif)
Berdasarkan teorima usaha energi, perubahan energi
kinetik benda tersebut diberikan oleh:
Wtot
= K2 – K1
Jika hanya gaya gravitasi yang bekerja pada benda,
maka usaha total menjadi:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image129.gif)
Dengan menyamakan kedua persamaan tersebut , maka
diperoleh
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image131.gif)
Persamaan tersebut dapat dituliskan :
K1
+ U1=K2 + U2
Atau
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image133.gif)
Penjumlahan Energi kinetik dengan energi potensial
didefinisikan sebagai energi mekanik total(E). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa persamaan di atas merupakan bentuk Hukum Kekekalan Energi untuk sebuah
sistem dimana hanya gaya gravtasi yang bekerja.
E=K
+ U = Konstan
Contoh
Soal
Sebuah satelit bermassa 450kg mengelilingi bumi dalam lintasan
lingkaran pada jarak 6,83 mm diatas permukaan bumi,carilah
a.energi potensial
b.energi kinetik
c.energi total satelit
penyelesaian
a.jarak antara satelit dan pusat bumi adalah
r = RE+h =
6,37 mm + 6,38 mm =13,2
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image135.gif)
=
-13,6 GJ
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image137.gif)
E = K + U= 6,80 + (-13,6) = -6,80 GJ
E = -K
1.HUKUM KEPLER
Karya Kepler sebagian dihasilkan dari data-data hasil pengamatan
yang dikumpulkan Ticho Brahe mengenai posisi planet-planet dalam geraknya di
luar angkasa. Hukum ini telah dicetuskan paman Kepler setengah abad sebelum
eyang Newton mengajukan ketiga Hukum-nya tentang gerak dan hukum gravitasi
universal. Di antara hasil karya Kepler, terdapat tiga penemuan yang sekarang kita kenal sebagai Hukum Kepler mengenai gerak
planet.
A.
Hukum I Kepler
![Description: hukum-kepler-01](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image002.jpg)
Kepler tidak
mengetahui alasan mengapa planet bergerak dengan cara demikian. Ketika mulai
tertarik dengan gerak planet-planet, Newton menemukan bahwa ternyata
hukum-hukum paman Kepler ini bisa diturunkan secara matematis dari hukum
gravitasi universal dan hukum gerak Newton. Newton juga menunjukkan bahwa di
antara kemungkinan yang masuk akal mengenai hukum gravitasi, hanya satu yang
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang konsisten dengan Hukum Kepler.
![Description: hukum-kepler-02](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image004.jpg)
F1
dan F2 adalah titik Fokus. Matahari berada pada F1 dan
planet berada pada P. Tidak ada benda langit lainnya pada F2. Total
jarak dari F1 ke P dan F2 ke P sama untuk semua titik
dalam kurva elips. Jarak pusat elips (O) dan titik fokus (F1 dan F2)
adalah ea, di mana e merupakan angka tak berdimensi yang besarnya berkisar
antara 0 sampai 1, disebut juga eksentrisitas. Jika e = 0 maka
elips berubah menjadi lingkaran. Kenyataanya, orbit planet berbentuk elips
alias mendekati lingkaran. Dengan demikian besar eksentrisitas tidak pernah
bernilai nol. Nilai e untuk orbit planet bumi adalah 0,017. Perihelion
merupakan titik yang terdekat dengan matahari, sedangakan titik terjauh adalah
aphelion.
Pada Persamaan Hukum Gravitasi Newton, kita pelajari bahwa gaya
tarik gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (1/r2), di
mana hal ini hanya bisa terjadi pada orbit yang berbentuk elips atau lingkaran
saja.
B.
Hukum II Kepler
“Luas
daerah yang disapu oleh garis antara matahari dengan planet adalah sama untuk
setiap periode waktu yang sama.”
![Description: hukum-kepler-05](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image006.jpg)
![Description: hukum-kepler-06](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image008.jpg)
![Description: hukum-kepler-07](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image009.jpg)
![Description: hukum-kepler-08](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image010.jpg)
![Description: hukum-kepler-09](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image012.jpg)
![Description: hukum-kepler-10](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image013.jpg)
C.
Hukum III Kepler
“Kuadrat waktu yang diperlukan
oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit sebanding dengan pangkat tiga
jarak rata-rata planet-planet tersebut dari matahari.”
Jika T1
dan T2 menyatakan periode dua planet, dan r1 dan r2
menyatakan jarak rata-rata mereka dari matahari, maka
![Description: hukum-kepler-11](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image014.jpg)
![Description: hukum-kepler-12-data-planet](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image015.jpg)
Newton menunjukkan bahwa Hukum III Kepler juga bisa diturunkan secara
matematis dari Hukum Gravitasi Universal dan Hukum Newton tentang gerak dan
gerak melingkar. Sekarang mari kita tinjau Hukum III Kepler menggunakan
pendekatan Newton.
2.HUKUM GRAVITASI NEWTON
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik
yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi adalah
kekuatan yang membuat suatu benda selalu bergerak jatuh ke bawah. Dengan tiga
prinsip dasar dari hukum pergerakan, Newton dapat menjelaskan dan membuktikan
bahwa planet beredar mengelilingi matahari dalam orbit yang berbentuk oval dan
tidak bulat penuh. Kemudian Newton menggunakan tiga prinsip dasar pergerakan
yang sekarang di kenal sebagai Hukum Newton untuk menjelaskan bagaimana
benda bergerak.
Saat ini banyak kisah yang menceritakan bahwa Newton mendapatkan
rumus tentang teori gravitasi dan sebuah apel yang jatuh dari pohon. Di kisahkan
bahwa suatu hari Newton duduk dan belajar di bawah pohon apel dan saat itu
sebuah apel jatuh dari pohon tersebut. Dengan mengamati apel yang jatuh, Newton
mengambil kesimpulan bahwa ada sesuatu kekuatan yang menarik apel tersebut
jatuh kebawah, dan kekuatan itu yang kita kenal sekarang dengan nama gravitasi.
Hukum gravitasi Newton mempotulatkan
“ Bahwa tiap benda mengadakan gaya tarik pada tiap benda lain
yang sebanding dengan massa kedua benda itu dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak pisah antara mereka.”
![]() |
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image019.gif)
Gaya gravitasi pada massa m di permukaan bumi :
![]() |
Contoh soal
Hitunglah gaya tarik 2 bola ,masing masing bermassa 1 kg,bila pusat
pusatnya berjarak pisah 10cm?
Penyelesaian
Diket: m1 = m2 = 1kg
R = 10 cm = 0,1
Ditanya F....?
Jawab :
F = ![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image023.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image023.gif)
= ![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image025.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image025.gif)
=6,67 x 10-9
3. PENGUKURAN GRAVITASI UNIVERSAL
Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun
hukum gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup
akurat dalam kebanyakan kasus.
Sebagai contoh, bumi
yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat
besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup,
dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda
yang ada di luar angkasa, seperti bulan,
meteor,
dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit
buatan manusia.
Hukum gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut:
Setiap massa titik menarik semua massa
titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik.
Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut
F :
gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut (N)
G :
konstanta gravitasi (6,67
× 10−11 N m2 kg−2)
m1 : besar massa titik pertama
(kg)
m2 : besar massa titik kedua (kg)
r :
jarak antara kedua massa titik (m)
Catatan:
1)
F12 adalah gaya gravitasi yang
dialami oleh benda m1 yang dikerjakan oleh m2. F12 merupakan gaya aksi dan F21
adalah gaya reaksi, jadi F12 adalah gaya yang gravitasi yang bekerja pada benda
berbeda, mempunyai besar yang sama dan berlawanan arah
2)
Benda dianggap berbentuk bola
homogen atau berupa titik materi sehingga r yang digunakan adalah jarak pisah
antarkedua benda atau jarak antara pusat suatu benda dengan pusat benda lain.
3)
Garis kerja gaya gravitasi
terletak pada garis hubung yang menghubungkan pusat benda pertama dengan kedua
4)
Tetapan gravitasi G, ditentukan
secara eksperimen oleh banyak ahli, dimulai pada tahun 1798 oleh Henry
Cavendish
4.
PENGUKURAN
KONSTANTA G GRAVITASI UNIVERSAL
Untuk menentukan
nilai G maka kita perlu mengukur gaya tarikan diantara dua massa yang diketahui.
Pengukuran pertama dilakukan oleh Lord Cavendish, 1798. Kemudian diperbaiki
oleh poynting dan boys di abad ke XIX.
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image030.gif)
Kostanta G dapat ditentukan dengan metode penyimpangan maksimal.
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image032.gif)
Misalkan bola-bola kecil yang masing-masing mempunyai
massa sebesar 10 gram dan misalkan tongkat ringan mempunyai panjang 50 cm.
Perioda osilasi [puntir dari sistem sebesar 769 detik. Kemudian dua bola besar
yang tetap yang masing-masing mempunyai massa sebesar 10 kg ditempatkan didekat masing-masing bola yang
digantungkan sehingga menghasilkan puntiran maksimum . Penyimpangan sudut dari tokngkat yang
digantungkan adalah 3,69 x 10-3
rad dan jarak diantara titik-titik pusat bola besar dan bola kecil
adalah 10 cm. Hitunglah konstanta gravitasi universal G.
Perioda osilasi puntir adalah:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image034.gif)
Untuk halter tegar, jika kita mengabaikan kontribusi dari tongkat
ringan,
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image036.gif)
= (10 gram)(25 cm)2 + (10 Gram)(25 cm)2
atau
= 1,25 x 10-3 kg.m2
Denagn T = 769 detik, maka dapat
diperoleh konstanta puntir k sebagai berikut:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image038.gif)
= 8,34 x 10 -8 kg.m2/s2
Hubungan diantara momen kakas
yang dipakaikan dan sudut puntir adalah
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image040.gif)
Nilai k dan nilai
pada penyimpangajn maksimum.
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image042.gif)
Momen kakas berasal dari gaya-gaya gravitasi yang dikerahkan
oleh bola-bola besar pada bola-bola kecil. Momen kakas akan mempunyai nilai
maksimum untuk suatu jarak pemisah yang diberikan bila garis yang menghubungkan
titik titik pusat bola bola adalah tegak lurus pada tongkat .Gaya pada setiap
bola kecil adalah
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image044.gif)
dan lengan momen untuk setiap gaya adalah setengah dari panjang
tongkat (
.maka,
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image046.gif)
momen kakas = gaya x lengan momen.
atau
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image048.gif)
dengan menggabungkan hasil
maka kita mendapatkan =
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image050.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image052.gif)
G = 6,67 x 10-11 N.m2/kg2
Gaya gravitasi yang besar dikerahkan oleh bumi pada
semua benda di dekat permukaannya adalah disebabkan oleh massa bumi dari hukum
gravitasi universal dan nilai G yang dihitung dari eksperimen Cavendish.
Pengukuran G oleh Cavendish telah diulang oleh para pembuat eksperimen lain
dengan berbagai perbaikan. Dalam salah satu variasi, timbangan torsi digunakan
sebagai osilator, dan periode osilasi, yang tergantung pada gaya tarik
massa-massa yang berdekatan diukur. Dalam eksperimen lain, massa-massa yang
tarik menariok digerakkan maju mundur mengelilingi timbangan, torsi dalam
resonansi dengan osilasi dengan amplitudo getaran diukur. Pada cara lain, G
ditentukan dengan mengukur efek massa besar yang menarik salah satu massa dari
timbangan karena lengan yang sangat peka. Semua pengukuran G adalah sulit
karena tarikan gravitasi yang sangat lemah. Akibatnya, saat ini nilai G
diketahui hanya dengan ketidak akuratan
. walaupun G adalah satu konstanta fisika
pertama yang pernah diukur, namun rendah akurasinya.
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image054.gif)
CONTOH SOAL
Massa pada peralatan cavendis adalah m1= 10kg dan m2
= 10 g ,jarak pisah antara pusat pusatnya adalah 5cm,dan batang yang memisahkan
kedua massa yang kecil panjangnya 20 cm?
(A)
Berapakah gaya tarik antara massa yang
besar dan massa yang kecil
(B)
Berapa torsi yang harus diberikan oleh
gantungan untuk mengimbangi gaya gaya ini?
Penyelesaian
Diket : m1 = 10kg
m2 =
10g = 0,1 kg
r
= 5cm = 0,5m, d= 20 cm = 2 m
ditanya:
(a)
F....?
(b)
.....?
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image056.gif)
Jawab :
(a)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image058.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image058.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image060.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image062.gif)
= 26,68 x 10-11
= 26,68 x 10-10 N
(b)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image064.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image064.gif)
= 26,68 x 10-10 x 2
=
5,336 x 10-10 Nm
5. PERCEPATAN GRAVITASI
Percepatan gravitasi di permukaan bumi secara rata-rata
dikatakan ekivalen dengan 1 g yang didefinisikan bernilai 9,8
m/s2. Kenyataannya, nilai gravitasi (g) sedikit berubah dari satu titik
ke titik lain di permukaan bumi, dari kira-kira 9, 78 m/s2 sampai
9,82 m/s2. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut antara
lain:
1)
Bumi kita tidak benar-benar
bulat, percepatan gravitasi bergantung pada jaraknya dari pusat bumi (planet).
2)
Percepatan gravitasi tergantung
dari jaraknya terhadap permukaan bumi. Semakin tinggi sebuah benda dari
permukaan bumi, semakin kecil percepatan gravitasi.
3)
Percepatan gravitasi bergantung
pada planet tempat benda berada, di mana setiap planet, satelit atau benda
angkasa lainnya memiliki gravitasi yang berbeda
Nilai g dapat diukur
dengan berbagai metoda. Bentuk-bentuk paling sederhana misalnya dengan
menggunakan pegas atau bandul yang diketahui konstanta-konstanqtanya. Dengan melakukan pengukuran dapat ditentukan nilai percepatan
gravitasi di suatu tempat, yang umumnya berbeda dengan tempat lain.
Dalam bidang fisika bumi dikenal pula metoda gravitasi
yaitu suatu metoda pengukuran perbedaan percepatan gravitasi suatu tempat untuk
memperkirakan kandungan tanah yang berada di bawah titik pengukuran. Dengan cara
ini dapat diduga (bersama-sama dengan pemanfaatan metoda fisika bumi lainnya)
struktur dan juga unsur-unsur pembentuk lapisan tanah yang tersusun atas elemen
yang memiliki rapat massa yang berbeda-beda.
6. KUAT MEDAN GRAVITASI
Gaya gravitasi merupakan gaya
interaksi antara dua benda atau lebih tetapi benda benda tersebut tidak saling bersentuhan. Hal ini dikarenakan adanya suatu
medan gravitasi yang bekerja pada benda tersebut.
Medan dapat didefinisikan sebagai
daerah pengaruh dari suatu besaran fisis yang mengerjakan gaya pada entitas
yang sesuai bila entitas itu berada dalam daerah itu, dalam hal ini
entitas untuk gaya gravitasi adalah massa.
Sedangkan medan gravitasi didefinisikan
sebagai ruang di sekitar suatu benda bermassa m di mana benda bermassa
lainnya dalam ruang itu akan mengalami gaya gravitasi.
Medan gravitasi sering
digambarkan dengan garis-garis medan gravitasi yang merupakan garis
bersambungan yang selalu berarah menuju ke massa sumber medan gravitasi itu,
sehingga jika garis-garis medan gravitasi itu rapat menunjukkan makin besar
medan gravitasinya.
Besaran yang mewakili medan
gravitasi adalah kuat medan gravitasi (g) yang didefinisikan sebagai
gaya gravitasi per satuan massa pada suatu massa uji M. Kuat medan
gravitasi ini disebut juga dengan percepatan gravitasi.
Misalkan gaya gravitasi yang
dikerjakan oleh benda bermassa M pada benda bermassa m besarnya adalah:
Dari definisi kuat medan gravitasi (g)
didapatkan:
Seperti halnya gaya
gravitasi, kuat medan gravitasi suatu benda juga dapat dipengaruhi oleh
beberapa benda bermassa M sekaligus, dan perhitungannya juga sama yaitu dengan
menggunakan kaidah besaran vektor.
Perbandingan percepatan
gravitasi di suatu titik di atas permukaan bumi yang berjarak h (misalkan titik
B) dengan percepatan gravitasi di permukaan bumi (misalkan titik A) dapat
dihitung dengan :
Oleh karena rB = rA + h
(dimana r = jari-jari bumi) maka:
7. MASSA GRAVITASI DAN MASSA INERSIA
Pengalaman sehari-hari menunjukkan bahwa benda yang
lebih berat, untuk mengubah keadaan gerak lebih sulit.
Ini
berarti bahwa kualitas tarikan gravitasi objek tersebut semakin besar semakin
besar massa inersia, eksperimen menunjukkan bahwa massa gravitasi berbanding
lurus dengan massa inersia.
- Massa gravitasi adalah sifat benda yang bertanggung jawab terhadap gaya gravitasi yang dikerjakan pada benda lain.
·
Massa Inersia adalah sifat benda yang
merupakan ukuran resistensinya terhadap percepatan.
·
Simbol untuk keduanya sama yaitu m,
karena secara eksperimen, massa inersia gravitasi dan massa inersia adalah
sama.
Gaya gravitasi pada sebuah benda adalah
sebanding dengan massanya. Suatu konsekuensi penting dari kesebandingan ini
adalah bahwa kita dapat mengukur sebuah massa dengan mengukur gaya gravitasi
pada massa tersebut. Misal jika kita mencoba mendorong sebuah balok yang diam
pada sebuah permukkaan horizontal yang tanpa gesekan , maka butuh usaha untuk
mengerakan massa tersebut. Balok tersebut kelihatannya lamban dan cenderung
untuk tinggal diam atau jika balok tersebut bergerak maka balok tersebut
cenderung untuk tetap bergerak. Dalam hal ini gravitasi tidak berperan sama
sekali. Usaha yang sama akan dipperlukan untuk mempercepat balok tersebut
didalam ruang yang bebas gravitasi. Massa balok tersebutlah yang membuat sebuah
gaya yang mengubah geraknya. Massa ini adalah massa yang terdapat dalam massa
inersial F= m.a
Sekarang misalkan kita memnrlukan usaha untuk memegang balok
tersebut didalam udara dan dipegang diam
diatas bumi. Jika kita tidak menompangnya , maka balok tersebut akan jatuh ke
bumi dengan gerak yang dipercepat. Gaya yang diperlukan untuk menahan balok tersebut adalah sama besarnya dengan gaya tarikan gravitasi diantara balok
tersebut dan bumi. Disini massa inersial tidak berperan sama
sekali dan hanya gravitasi yang berperan. Sehingga besar gaya tersebut
adalah:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image070.gif)
Dengan m’ adalah massa gravitasi balok
Apakah massa gravitasi
dan massa inersial besarnya sama..?
Misal : tinjaulah dua partikel A dan B yang mempunyai massa
gravitasi m’A dan m’B dan beraksi
partikel ketiga C yang mempunyai massa gravitasi m’ C. Misalkan partikel C tersebut berada pada jarak r yang sama dari
kedua partiel A dan B. Maka gravitasi yang dikerahkan pada C oleh A adalah :
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image072.gif)
Dan gaya gravitasi yang dikerahkan pada C oleh B adalah:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image074.gif)
Perbandingan gaya- gaya gravitasi pada A dan B adalah
perbandingan massa –massa gravitasinya,yaitu :
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image076.gif)
Misalkan benda ketiga adalah C adalah bumi, maka
dan
adalah berat benda A dan berat benda B, maka:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image078.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image080.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image082.gif)
Sehingga kita dapat disimpulkan bahwa
berat berbagai benda di tempat yang sama
pada bumi, adalah sebanding dengan massa gravitasinya.
Secara eksperimental kita dapatkan bahwa benda-benda yang
mempunyai massa-massa inersial yang berbeda semuanya jatuh dengan percepatan g yang sama yang berasal dari tarikan
gravitasi bumi. Tetapi tarikan gravitasi bumi pada benda-benda ini adalah berat
benda, sehingga dengan menggunakan hukum kedua mengenai gerak maka :
WA = mA.g
WB = mB.g
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image084.gif)
Dengan mudah dapat kita bayangkan bahwa massa gravitasi
dan massa inersia sebuah benda tidaklah sama. Misalkan dituliskan
untuk massa
gravitasi dan m untuk massa inersial, maka gaya yang dikerjakan oleh bumi pada
benda dari di dekat permukaannya adalah
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image086.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image088.gif)
Dengan
adalah massa gravitasi bumi. Jadi percepatan
jatuh bebas benda-benda di dekat permukaan bumi adalah.
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image090.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image092.gif)
Contoh
Soal
Berat sebuah benda standart yang didefinisikan sebagai benda
yang mempunyai massa yang tepat 1kg,diukur sama dengan 9,81N .dalam
laboratorium yang sama benda kedua beratnya 56,6N.
a.berapakah massa benda kedua?
b.apakah massa yang anda tentukan dibagian (a) massa gravitasi
atau massa inersia ?
penyelesaian
diket: m1=1kg
W1= 9,81N
W2= 56,6N
Ditanya m2=.......?
|
b. massa gravitasi
8.
ENERGI
POTENSIAL DAN ENERGI TOTAL GRAVITASI
Energi potensial yaitu
Energi yang berhubungan dengan posisi.sedangkan energi potensial gravitasin
adalah suatu besaran baru sebagai hasil kali antara gaya berat mg dengan
ketinggian y diatas titik pusat koordinat (U).
Sehingga:
U = mgy
Nilai awal energi potensial dinyatakan sebagai
U1= mgy1,sedangkan nilai akhirnya adalah U2 =
mgy2. Perubahan tenaga
potensial ∆U dari suatu system dimana di dalamnya beraksi sebuah gaya konservatif
(gravitasi). Sewaktu system tersebut berubah dari konfigurasi a ke konfigurasi
b, dapat ditulis sebagai:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image100.gif)
Dimana:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image102.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image104.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image106.gif)
Tenaga potensial system di dalam setiap konfigurasi b yang seberang
adalah
![Text Box: U_b= 〖-W〗_ab+ U_ae](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image109.gif)
Energy potensial gravitasi sebuah benda bermassa m pada jarak r dari
pusat bumi diberikan oleh
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image111.gif)
Dimana U=0 saat r =
. Dengan
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image113.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image115.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image117.gif)
Jika sebuah benda diberi energi kinetik awal dipermukaan bumi yang lebih besar
atau sama dengan
,
maka benda akan lepas dari bumi. Bila energi potensial gravitasi sama dengan 0 untuk jarak pisah benda-benda
tak terhingga, untuk system dua benda pada umumnya yang terdiri dari satu benda
bermassa m dan benda lain bermassa M. Perubahan energy potensial bila system
bergerak dari jarak pisah r1 ke jarak pisah r2 maka
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image119.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image121.gif)
Dengan r2 = r
, r1 =
,
maka
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image123.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image125.gif)
Jadi, dengan memilih U sama dengan nol pada r =
,
didapatkan
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image123.gif)
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image127.gif)
Berdasarkan teorima usaha energi, perubahan energi
kinetik benda tersebut diberikan oleh:
Wtot
= K2 – K1
Jika hanya gaya gravitasi yang bekerja pada benda,
maka usaha total menjadi:
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image129.gif)
Dengan menyamakan kedua persamaan tersebut , maka
diperoleh
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image131.gif)
Persamaan tersebut dapat dituliskan :
K1
+ U1=K2 + U2
Atau
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image133.gif)
Penjumlahan Energi kinetik dengan energi potensial
didefinisikan sebagai energi mekanik total(E). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa persamaan di atas merupakan bentuk Hukum Kekekalan Energi untuk sebuah
sistem dimana hanya gaya gravtasi yang bekerja.
E=K
+ U = Konstan
Contoh
Soal
Sebuah satelit bermassa 450kg mengelilingi bumi dalam lintasan
lingkaran pada jarak 6,83 mm diatas permukaan bumi,carilah
a.energi potensial
b.energi kinetik
c.energi total satelit
penyelesaian
a.jarak antara satelit dan pusat bumi adalah
r = RE+h =
6,37 mm + 6,38 mm =13,2
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image135.gif)
=
-13,6 GJ
![](file:///C:%5CUsers%5CSamsung%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image137.gif)
E = K + U= 6,80 + (-13,6) = -6,80 GJ
E = -K
2 komentar:
minta filenya gan, banyak yg ga keliatan
maaf baru sempat buka blog, file sudah saya kirim via email ^_^ semoga bermanfaat
Posting Komentar