TES TERTULIS


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Melaksanakan Pendidikan jauh lebih berat dari melaksanakan pengajaran. Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara dalam majalah keluarga Tahun 1936 menyatakan Pengajaran adalah salah satu kegiatan pendidikn, beliau merumuskan sebagai berikut :” Pendidikan, yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksud pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pengajaran adalah pendidikan dengan cara memberi ilmu atau pengetauan serta memberikan kecakapan kepada anak-anak. Pengajaran adalah salah satu bagian dari pendidikan.

Ki hajar Dewantara jga menyampaikan bahwa pendidikan (termasuk Pengajaran) bertujuan untuk mengembangkan tga hal, yaitu cipta ,rasa , dan karsa yang disebut dengan istilah Trisakti . konsep Trisakti ini sejalan dengan konsep tjuan pendidikan yang dikemukakan oleh Benjamin S. Bloom dengan kawan-kawannya tahun 1956. Sejak kurikulum 1975 sekolah di Indonesia, mengembangan Programnya dengan mengacu pada pola Bloom yang menyatakan bahwa pendidikan/ pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan tiga ranah yaitu kognetif, efektif, dan psikomotor yang terdapat pada diri manusia. Sasaan masing-masing ranah ini yaitu otak, hati nurani, dan panca indra. Jadi Guru yang profesional dalam kegiatannya sehari-hari di kelas adalah berupaya untukmencerdaskan/mengasah anak didiknya, membina kepribadian sesuai dengan norma yang berkembang di masyarakat, serta melatih pancaindra menjadi terampil. Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan guru telah berhasil perlu diukur. Mengukur sesuatu harus menggunakan alat ukur. Menafsirkan hasil pengukuran berarti menilai keberhasilan kegiatan. Pelaksanaan penilaiaan dapat dengan lisan, tertulis dan dengan perbuatan atau melakukan sendiri. Tekhnik yang digunakan tergantung berbagai faktor, antara lain waktu, dana, peralatan yang diperlukan serta sifat dari materi yang akan dinilai atau diujikan. Cara pengukuran hasil belajar dengan tes tulis dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan tentang fakta, ketrampilan menerapkan prinsip-prinsip dasar untuk memecahkan masalah-masalah nyata dan ketrampilan menerapkan ide-ide ke dalam uraian bebas. Tes tulis ini dapat berupa tes obyektif, tes uraian, dan karya ilmiah (makalah).

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain:
1.      Apa pengertian penilaian tes tertulis ?
2.      Bagaimana format penilaian tes tertulis ?
3.      Bagaimana cara pelaksanaan tes tertulis ?
4.      Bagaimana hasil pencapaian dari tes tertulis ?
5.      Apa kelebihan dan kekurangan dari tes tertulis ?

C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat dirumuskan beberapa tujuan, antara lain :
1.      Untuk mengetahui pengertian dari tes tertulis
2.      Untuk mengetahui bagaimana format penilaian tes tertulis
3.      Untuk mengetahui cara pelaksanaan tes tertulis
4.      Untuk mengetahui hasil pencapain tes tertulis
5.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan tes tertulis










BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
Ø  Teknik Penilaian
Ada dua bentuk soal  tes tertulis, yaitu:
a.   Soal dengan memilih jawaban  
·  Pilihan Ganda (multiple choice test)
Multiple choice test terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Atau Multiple choice test terdiri atas bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif (option). Kemungkinan jawaban (option) terdiri atas satu jawaban benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh.
·  Dua Pilihan (benar-salah, ya-tidak)
Tes benar-salah (true-false). Soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan (statement). Statement tersebut ada yang benar dan ada yang  salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan itu dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu betul menurut  pendapatnya dan melingkari huruf S jika pernyataannya salah.
·  Menjodohkan (matching test)
Matching test dapat kita ganti dengan istilah mempertandingkan, mencocokkan, memasangkan, atau menjodohkan. Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawaban yang tercantum dalam seri jawaban. Tugas murid ialah mencari dan menempatkan jawaban-jawaban sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaannya.

b.   Soal dengan Mensuplai-Jawaban.  
·  Isian atau Melengkapi (Completion test)
Completion test biasa kita sebut dengan istilah tes isian, tes menyempurnakan, atau tes melengkapi. Completion test terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harus diisi oleh murid ini adalah merupakan pengertian yang kita minta dari murid.
·  Soal Uraian
Pengertian tes uraian adalah butiran soal yang mengandung pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes secara naratif. Cirri khas tes uraian ialah jawaban terhadap soal tersebut tidak disediakan oleh orang yang mengkontruksi butir soal, tetapi dipasok oleh peserta tes. Peserta tes bebas untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Setiap peserta tes dapat memilih, menghubungkan, dan atau menyampaikan gagasan dengan menggunakan kata-katanya sendiri.

Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas karena tidak menggambarkan kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kemampuan, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
·  materi, misalnya kesesuian soal dengan indikator pada kurikulum;
·  konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
·  bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/ kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.
2.      Format Penilaian
Mata pelajaran             : Fisika
Kelas/Semester            : X/ Gasal
No
Nama Siswa
skor perolehan
Jumlah
Nilai
Ketuntasan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10





































































































































































Jumlah skor perolehan













Jumlah skor seharusnya













Prosentase perolehan














Tanggal                       :


3.      Cara Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan dalam bentuk penugasan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

4.      Hasil Penilaian


5.      Kelebihan dan Kekurangan
Ø  Kelebihan Tes tertulis
1)      Dapat mengukur kemampuan sejumlah siswa dalam tempat yang terpisah dan dalam waktu yang sama.
2)      Dalam tes tulis, peserta didik relatif memiliki kebebasan untuk menjawab soal, Sehingga secara psikologi peserta didik lebih bebas dan tidak terikat.
3)      Pada tes tertulis, karena soalnya sama maka obyektifitas hasil penilaian lebih dapat dipertanggung jawabkan dari pada tes lisan ataupun tes tindakan.
Ø  Kekurangan Tes Tulis
1)      Belum tentu cocok mengukur psikomotorik dan mengukur ranah afektif pada tingkat karakteristik.
2)      Hasil dari tes tulis sedikit agak diragukan karena peserta dapat melakukan kucurangan dalam mengerjakan.
3)      Apabil tidak menggunakan bahasa yang tegas dan lugas dapat mengandung pengertian ganda, sehingga berakibat data yang masuk salah.







BAB III
PENUTUP
a.      Kesimpulan
Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Tes tulis dapat mengukur kemampuan sejumlah siswa dalam tempat yang terpisah dan dalam waktu yang sama. Obyektifitas hasil penilaian lebih dapat dipertanggung jawabkan dari pada tes lisan ataupun tes tindakan karena soalnya sama. Namun tes tertulis belum tentu cocok mengukur psikomotorik dan mengukur ranah afektif pada tingkat karakteristik.
Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
·         Materi, misalnya kesesuian soal dengan indikator pada kurikulum;
·         Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
·         bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/ kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.














DAFTAR PUSTAKA

Noehi Nasution dan Adi Suryanto. 2005. Evaluasi Pengajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Safari. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.




0 komentar:

Posting Komentar